Minggu, 15 Desember 2024

Jokowi Bantah Isu Rebut Posisi Ketum PDIP dari Megawati

Rabu, 03 April 2024 | 10:41
Laporan: Maulana
Jokowi Bantah Isu Rebut Posisi Ketum PDIP dari Megawati
Presiden RI Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024). Foto: Antaranews.com

JAKARTA [KLIKINDONESIA]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis kabar yang menyebut dirinya ingin merebut posisi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) dari Megawati Soekarnoputri.

Isu tersebut mencuat setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Jokowi ingin mempertahankan kepemimpinannya dengan menduduki kursi ketua umum partai.

"Bukannya Golkar?" jawab Jokowi saat ditanya wartawan tentang isu tersebut di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4).

Jokowi kemudian menegaskan bahwa dia tidak ingin merebut posisi ketua umum di partai manapun, termasuk Golkar maupun PDIP.

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut... masa semua mau direbut semuanya? Jangan... jangan seperti itu," kata Jokowi.

Sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa Jokowi ingin menjadi ketua umum PDIP untuk memastikan kepemimpinannya berlanjut setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir.

"Beliau ingin memastikan kepemimpinannya di PDI Perjuangan. Beliau ingin menjadi ketua umum PDI Perjuangan," kata Hasto dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Antaranews.com.

Pernyataan Hasto tersebut memicu spekulasi dan kontroversi di kalangan internal PDIP dan publik.

Bantahan Jokowi

Bantahan Jokowi terhadap isu tersebut menjadi klarifikasi resmi pertamanya. Dia menegaskan bahwa tidak ada ambisi darinya untuk merebut posisi ketua umum PDIP dari Megawati.

Pernyataan Jokowi ini diprediksi akan meredakan spekulasi dan kontroversi yang berkembang.

Hingga saat ini, PDIP belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menjadi ketua umum partai selanjutnya. Megawati masih menduduki posisi tersebut dan belum ada tanda-tanda akan mundur.

Kongres PDIP yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang akan menentukan siapa yang akan memimpin partai berlambang banteng moncong putih itu.

Bantahan Jokowi terhadap isu perebutan kursi ketua umum PDIP menunjukkan bahwa dia ingin menjaga stabilitas internal partai.

Isu tersebut dapat memicu perpecahan dan friksi di antara kader PDIP. Pernyataan Jokowi juga menunjukkan bahwa dia menghormati Megawati sebagai ketua umum partai.

Keputusan mengenai siapa yang akan menjadi ketua umum PDIP selanjutnya akan ditentukan melalui mekanisme internal partai.*

 

Kirim Komentar

Berita Lainnya

Mr Kenji Temui Prof Ngabalin
01 Oktober, 2024 | 10:40